Sabtu, 02 Mei 2015

PROSES PEMBUATAN IKAN ASIN_2

ARTIKEL PERIKANAN

1. PENDAHULUAN

Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain
sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan
dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi
pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat
tergantung pada mutu bahan mentahnya.
Tanda ikan yang sudah busuk:
- mata suram dan tenggelam;
- sisik suram dan mudah lepas;
- warna kulit suram dengan lendir tebal;
- insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
- dinding perut lembek;
- warna keseluruhan suram dan berbau busuk.
Tanda ikan yang masih segar:
- daging kenyal;
- mata jernih menonjol;
- sisik kuat dan mengkilat;
- sirip kuat;
- warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
- insang berwarna merah;
- dinding perut kuat;
- bau ikan segar.

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi
masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat
mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu
diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional
bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak
memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk
mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang
baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat
yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang
bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara:
penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan
pendinginan ikan.


Tabel 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan
KOMPONEN .....................................KADAR (%)
Kandungan air ...................................76,00
Protein................................................. 17,00
Lemak................................................. 4,50
Mineral dan vitamin .........................2,52-4,50

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan
kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan
bagi tubuh manusia.

Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang
dan Taiwanikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang
memberikan efek awet muda dan harapan hidup lebih tinggi dari negara
lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan orang
mengkonsumsi ikan lebih banyak.
Ikan asin adalah makanan awetan yang diolah dengan cara penggaraman dan
pengeringan.

Ada 3 cara pembuatan :

1) Penggaraman kering dengan pengeringan;
2) Penggaraman basah (perebusan dalam air garam) dengan pengneringan;
3) Penggaraman yang dikombinasikan dengan peragian (pembuatan ikan
peda).

2. BAHAN

1) Ikan laut (ikan tawar) 10 kg
2) Garam dapur 3 kg

3. ALAT

1) Bak (tong kayu) tempat penggaraman
2) Pisau
3) Tampah (nyiru)
4) Peti Kayu (keranjang bambu)

CARA PEMBUATAN

1) Buang isi perut ikan (jangan sampai empedunya pecah);
2) Sayat-sayat (untuk ikan yang ukuran besar) dengan tebal 2~3 cm, belah dari
punggungnya (untuk ikan sedang atau kecil);
3) Cuci, masukkan ke dalam bejana (tong kayu) dan taburi garam;
4) Susun dalam bak (tong kayu) yang diselang-silang dengan lapisan garam
kemudian tutup dengan kayu;
5) Simpan dalam ruangan yang tidak mendapat sinar matahari langsung
selama 3 hari;
6) Jemur sampai kering kurang lebih selama 3 hari;
7) Masukkan dalam keranjang bambu atau peti kayu.

5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN IKAN ASIN CARA
PENGGARAMAN KERING


Sumber Dokumentasi : Click Here

ANJURAN MENGKONSUMSI IKAN ASIN :

Pemerintah Indonesia menargetkan produksi ikan nasional mencapai 12,26 juta ton, naik 13% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10,85 juta ton. Namun ini harus diikuti dengan peningkatan konsumsi ikan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan petani budidaya ikan.

Ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan Yulistyo Mudho dalam siaran pers, Senin (7/2/2011).

"Dukungan konsumsi dalam negeri sangat diperlukan untuk membangun alur pemasaran produk yang kuat, yang bisa membangun kepercayaan diri pelaku usaha sektor perikanan dari hulu sampai ke hilir. Peningkatan tingkat konsumsi ikan diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku usaha perikanan," tuturnya.

Yulistyo mengatakan, Menteri Kelautan dan Perikanan menargetkan tahun ini kegiatan perikanan budidaya difokuskan pada enam indikator, yaitu:

  • Volume produksi perikanan budidaya sebesar 6.847.500 ton
  • Jumlah benih dengan mutu terjamin sebesar 42,2 milyar ekor benih ikan dan 350.420 ton bibit rumput laut
  • Jumlah kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana yang sesuai kebutuhan sebanyak 116 kab/kota (70 kawasan payau, 116 kawasan tawar, dan 81 kawasan laut)
  • Jumlah kawasan perikanan budidaya (sama dengan point ketiga) yang memiliki usaha yang bankable 116 kab/kota (70 kawasan payau, 116 kawasan tawar, dan 81 kawasan laut)
  • Jumlah kawasan perikanan budidaya yang memiliki lingkungan yang sehat sebanyak 116 kab/kota (70 kawasan payau, 116 kawasan tawar, dan 81 kawasan laut)
  • Persentase perencanaan, pengendalian dan pelaporan terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
Yulistyo mengatakan, masyarakat harus meningkatkan konsumsi ikan karena banyak manfaat dan keunggulan dibandingkan dengan protein hewani lainnya.

"Ikan memiliki kandungan nutrisi yang relatif aman untuk balita hingga manula. Kandungan omega 3, 6, dan 9 pada ikan memberikan beberapa manfaat.

Sumber : Click Here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar